Analisis Pemasaran Jambu Mete Di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tanggara (Studi Kasus Petani, Pengumpul, Pedagang)
DOI:
https://doi.org/10.59638/asejournal.v1i01.22Keywords:
Analisis, Pemasaran, Jambu MeteAbstract
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi dengan penghasil jambu mete terbesar di Indonesia yaitu 2.157,40 ton yang terbagi dari beberapa Kabupaten salah satunya adalah Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah produksi jambu mete sebesar 6152 ton pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran dan margin pemasaran jambu mete, serta untuk mengetahui efisiensi pemasaran jambu mete di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini di laksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan April sampai Juni 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan mengambil informan dari beberapa petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis margin pemasaran, dan analisis efisiensi pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang terjadi di Kabupaten Konawe Selatan terdapat 3 (tiga) pola saluran dengan biaya pemasaran dan margin pemasaran yang berbeda. Adapun biaya pemasaran yang di keluarkan pada saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp.130.000, untuk saluran pemasaran II sebesar Rp.125.000 dan untuk saluran pemasaran III sebesar Rp.120.000. Sedangkan efisiensi terletak pemasaran yang paling efisien terletak pada saluran pemasaran III yaitu, petani, pedagang pengecer, dan konsumen dengan tingkat efisien sebesar 60%.
Downloads
References
Adar, D. dkk. 2015. Perbaikan Strategi dan Efesiensi Pemasaran Jagung di Timor Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Universitas Nusa Tenggara Cendana Kupang.
Anggarawati, S. dan Suwarnata, A. A. E. 2020. Agribisnis Jambu Mete di Wilayah Perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara - Provinsi Nusa Tenggara Timur. Agrisintech 1(1).
Agussalim, Baso, A.L.I, Rahmatia dan Kartono, G. 1998. Karakterisasi Zona Agrotekologi Sulawesi Tenggara. Pro siding Lokakarya BPTP Kendari .
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 822, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Basu Swasta dan Hani Handoko, 1987. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Liberty: Yogyakarta.
Basu Swasta, 1999, “Saluran Pemasaran, Konsep, dan Strategi Analisa Kuantitatif”, BPFE UGM, Yogyakarta.
Biro Pusat Statistik. 2002. Sulawesi Tenggara dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara.
Djalante, 1986. Potensi Wilayah dan Kebijaksanaan Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara. Pro siding Lokakarya Pemetaan Tanah untuk Perencanaan Pembangunan Wilayah Menunjang Gerakan Makmur Merata di Sulawesi Tenggara. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
Daniel, Moehar .2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta : Bumi Aksara.
Hanafiah AM, AM Saefuddin. 1986. Tataniaga HasiI Perikanan. Jakarta: UI Press.
Hudson, T. (2007). Using nutrition to review primary dysmenorrhea. Alternative & Complementary Therapies. Marry Ann Liebert, Inc. h.125-128.
Irawan, Faried Wijaya M.,M.A dan M.N Sudjono. (2001). Pemasaran Prinsip dan Kasus. BPFE Yogyakarta.
Jati, Wijaya et al., Sains Biologi IB, (Jakarta: Yudhistira, 2006.
Jatmiko, Rohmad Dwi. 2005. Pengantar Bisnis. Edisi 1. Cet. 2. Malang: UMM Pres.
Kotler, Philip (2000). Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta : Prenhalindo.
Kotler, Philip, 1996, “ Manajemen Pemasaran : Marketing Manajemen, Jakarta, PT. Prenhalindo.
Limbong, W. H. Dan, P. Sitorus. 1985. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan- Jurusan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Listyati, D. dan Sudjarmoko, B. 2011. Nilai Tambah Ekonomi Pengolahan Jambu Mete Indonesia.
Molebila, D. Y. dkk. 2022. Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Petani Jambu Mete (Studi di Desa Mauta, Kabupaten Alor). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) 6(1), 031-038.
Nunung. 2000.Pertumbuhan Jambu Mete. Alumni Bandung.
Nurdiyah. dkk. 2014. Analisis Pemasaran Jambu Mete di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
Nurfadila. dkk. 2021. Analisis Saluran Pemasaran Jambu Mete di Desa Rakadua, Kecamatan Poleang Barat, Bombana. Agrimor 6(3), 121-126.
Rosman, R. 2018. Peningkatan Produksi Jambu Mete Nasional Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya Berbasis Ekologi. Perspektif 17(2), 166-174.
Sifa, M. A. dkk. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengemasan dan Pemasaran Produk Lokal (Jambu Mete dan Kawis) Desa Sembungin Kecamatan Bancar. Adimas 2(2).
Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang : Universitas Muhamadyah Malang.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori dan Aplikasinya. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Tomek, W.G. and K.L. Robinson Agriculture Product Prices. Second Edition Cornell University Press. Ithaca and London
Yuniarti, T. 2009. Efesiensi Pemasaran Jambu Mete di Kabupaten Lombok Barat (Studi Kasus di Sentra Produksi Bayan). Wacana 12(1).
Yusria, W. O. 2010. Keadaan Ekonomi Rumah Tangga Petani Jambu Mete di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Agrisep 9(2), 109-119.
Downloads
Published
Versions
- 31-12-2022 (2)
- 26-04-2025 (1)
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 A. Kasirang T. Baso, Syamsul Rahman, Faizal Fajri Tangge

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Agribusiness and Socioeconomic Journal (ASE Journal) menerbitkan artikel-artikel di bidang Agribisnis, Sosial, dan Ekonomi Pertanian. ASE Journal diterbitkan oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UIM. Redaksi dapat merevisi artikel tanpa mengubah substansi dan isi setelah melalui proses blind review. Artikel yang dikirim oleh penulis harus naskah asli dan tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan oleh jurnal atau penerbit lain.
 
						 
							 
			
		 
			 
			 
				


















